Sore ini pulang sekolah. Yoo Ha Na sedang menunggu bus di halte sendirian ditengah salju, karena ia memang tak punya teman.
"Duuuuuh... dinginnya, kenapa aku tidak bawa syal, hah ibu juga tidak mengingatkan... sekujur tubuhku serasa mati membeku & tidak bisa digerakkan."
Lima menit kemudian, bus pun datang. Ia langsung menaikinya. Memasukkan kartu lalu duduk ditempat favoritnya, yakni nomor dua dari belakang sebelah kiri.
"Sepi sekali bus ini. semua temanku memang kaya, dan punya mobil mahal sendiri. Jadi bus murah seperti ini, mana mungkin mereka mau naik."
Sebentar kemudian, bus berhenti sejenak. Ada seseorang yang masuk. Pria, memakai topi hangat, syal berbulu lebat, dan sarung tangan. Hana kira seorang pria, ternyata seorang cowok yang memakai seragam dari sekolahnya. Ia mau duduk di belakang juga. tetapi ia melihat ada orang yang menduduki kursinya, lalu dian sejenak. Hana memperhatikan. Wajah cowok itu terangkat, dibalik topinya yang hangat itu, Hana mengenali sosok itu. Jelas lah kenal. Ia dulu sahabatnya ketika TK.. namanya Kang Hyo Won. Anak yang biasa juga. tidak kaya, maupun miskin, sederhana...
"Hei nona! Minggirlah!", Hyowon bilang sambil nunjuk-nunjuk ngga jelas.
"Heh! Anak nenek! Kau duduk disitu saja!! Tidak sadar ya disini sudah ditempati.", sahut Hana sambil jengkel. Ia menyuruh Hyowon duduk di seberangnya.
"Heeeeh! Apa! Kamu panggil aku apa!? Dasar wanita yang keras kepala. Kau tidak sadar ya?! Disit...."
"Haaahhh duduk diam & tutup mulutmu!!! Anggap tempatmu sama denganku!!!", kata Hana dengan sebal.
Hyowon terdiam. Dan terlihat ingin bilang sesuatu. Tapi, ya sudahlah... Ia terpaksa duduk di seberang kanan hanya memandangi jendela.
Bus pun tiba di halte dekat rumah Hana. Lalu berhenti. Hana segera berdiri & meninggalkan tempat duduknya.
"Hei nona! kau tidak sadar ya!"
"Jangan panggil aku nona! aku punya nama tau!"
"Iya... Ha Na cerewet!!.. Lihatlah rok mu! Kau harus mencuci bersih setelah pulang ini nanti!..."
"Eh??? Apa maksudmu?!"
"Aku kan harus tutup mulut... Dah! selamat sampai di rumah ya!"
Hana berpikir sejenak, tetapi pak supir bus menyuruhnya turun segera. Akhirnya ia bertindak cepat. Ia melihat rok belakangnya dan syooook!..
"Ah!!!!<< Rok ku!!! permen karet!!! AAA! gawat!!!"
Hana segera lari pulang sambil menutupi rok mini kotak-kotaknya yang terkena permen karet menjijikkan dengan tas. Untunglah rumahnya tinggal belok pada gang dekat halte bus.
Ketika dirumah sedang sibuk mencuci...
"Hah........ sial tu Hyowon... kenapa tidak bilang sejak awal... Jangan-jangan dia sengaja.. Haaah!~" pikiran buruk mulai muncul dari kepala Hana.
[cerita ini bersambung, ... aku belum punya ide buat nerusin. tolong partisipasinya ya....]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar